Kurikulum 2022 | Ubah dulu Instrumen Supervisi dan Akreditasi, baru sekolah bisa berinovasi
Banyak guru dan sekolah berharap
akan banyak perubahan di tahun 2022, mulai dari penerapan RPP 1 halaman, pola
pembelajaran yang lebih fleksibel, modifikasi kurikulum sampai proses
digitalisasi dokumen guru dan sekolah namun sayangnya itu semua kandas karena
Instrumen Supervisi dan Akreditasi masih menuntut guru dan sekolah manut alias
nurut dengan tagihan instrument.
Perkembangan zaman menuntut
digitalisasi sekolah namun faktanya semua harus dicetak dan dijilid, lebih
parah lagi semua hanya diperiksa diatas meja, sehingga tidak jarang sekolah
lebih sibuk menyiapkan Dokumen dari pada melaksanakan kegiatan.
Sekolah yang mempunyai tenaga ahki
dalam hal editing dan computer tetap santai dan pasti akan memperoleh nilai
baik saat akreditasi karena banyak situs yang menawarkan file-file bukti fisik
untuk penilaian yang tinggal edit.
Oleh karena itu, selama Instrumen
Supervisi Guru dan tenaga Kependidikan masih mengacu pada pola lama maka
sekolah akan sulit melakukan inovasi dan terus akan mengejar kelengkapan berkas
atau dokumen saja.
Sungguh miris memang sekolah dipaksa
melengkapi kelengkapan berkas administrasi akreditasi, yang harus mengumpulkan
setumpuk kertas yang kadang hanya dilihat sekilas yang penting ada, akhirnya
pola ini menular dan memberi efek yang sangat tidak baik untuk kesungguhan
sekolah dalam menyiapkan lulusan dengan sungguh sungguh.
Bahkan di sekolah plat merah yang
dikatakan unggul ternyata banyak hal yang dilakukan sekedar formalitas, mulai
data supervise guru yang dipalsukan, nilai siswa yang hanya dikatrol, photo
dokumentasi hasil download diinternet dan diedit saja.
Sampai kapan pola kegiatan disekolah
seperti ini akan terus dilanjutkan, belum lagi capaian kemapuan siswa yang jauh
dari yang diharapkan, siswa dipaksa mengikuti pelajaran yang tidak dikuasai dan
diminati, sungguh hal-hal yang perlu diluruskan, namun kapan dan beranikah
kebijakan pendidika melakukan perombakan tersebut.
Kita semua berharap mulai jenjang
SLTP dan SLTA siswa sudah bisa mulai diarahkan kepada mata pelajaran pilihan,
sehingga dalam waktu 3 sampai 6 tahun bisa mereka bisa mumpuni pengetahuannya
meskipun hanya pada satu atau dua bidang.
Demikianlah postingan tentang kendala dalam Inovasi sekolah akibat dari tidak berubahnya instrument supervise guru dan akreditasi, semoga kedepan ada kebijakan yang lebih mengarah pada kebebasan berinovasi yang benar-benar bisa diterapkan.
Magnets - Tatiana & Magnus's Titanium Wedding Rings
BalasHapusMagnets - หารายได้เสริม Tatiana & Magnus's Tintician Wedding Rings titanium white dominus price Magnets - grade 23 titanium Tatiana & pure titanium earrings Magnus's Tintician Wedding Rings Magnets - Tatiana & Magnus's Tintician Wedding Rings ford titanium ecosport