Makalah MKTIQ: Membangun Etika Berkomunikasi Didalam Penggunaan Media Sosial
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah bisa lepas dari yang namanya komuniksi. Dan komunikasi merupakan bagian mendasar dalam kehidupan manusia. Komunikasi memungkinkan manusia untuk membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apapun yang sedang mereka hadapi. Seiring dengan perkembangan zaman, media komunikasi juga semakin berkembang seperti yang kita kenal sekarang dengan yang namanya sosial media/ jejaring sosial. Disadari atau tidak disadari, media dengan segala kontennya hadir menjadi bagian hidup manuisa. Media sosial telah banyak merubah dunia. Tingkatan atau level komuniksi melebur dalam satu wadah yang kita sebut dengan jejaring sosial/ sosial media.(Errika Dwi Setya Watie, 2011:69)
Muncul dan berkembangnya media internet telah banyak membawa perubahan didalam cara berkomunikasi ditengah-tengah masyarakat. Media sosial hadir dan merubah paradigma masyarakat tentang berkomunikasi. Sehingga komunikasi tidak lagi terbatsa oleh jarak, waktu, dan ruang, dan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, tanpa harus tatap muka secara langsung.
Dan media sosial hadir sebagai bagian dari perkembangan media baru yang kontras dengan media lama tradisional seperti media cetak dan media audio visual. Media sosial mengubah pasar media dari komunikasi monologis ke komunikasi dialogis, ini terjadi karena media sosial menyajikan platform online bagi pengguna untuk berpartisifasi aktif secara interaktif.
PENGERTIAN ETIKA
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang berarti karakter, watak kesusilaan ataupun adat. Sebagai suatu subyek, etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individ maupun kelompok untuk menilai tindakan yang telah dilaksanakan itu termasuk benar atau salah, baik atau buruk.
Penggunaan term etika dalam kehidupan sehari-hari terkadang disinonimkan dengan moral dan akhlak. Jika etika merupakan penilaian terhadap akhlak manusia yang didasarkan pada ukuran akal manusia, maka moral sebenarnya memiliki makna yang tidak jauh berbeda dekan etika.(M. Zia Al-Ayyubi, 2018: 152) Abudin Nata mengutip dari apa yang dikatan oleh Ki Hajar Dewantar bahwa etika merupakan sebuah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya tingkah laku sseorang yang terwujud dalam ucapan maupun prilaku. (Neng Lutfi Maspupah, 2019: 101). Etika berawal disaat manusia mulai merefleksikan unsur etis dalam menyampaikan pendapat spontan. Kebutuhan refleksi itu dirasakan, karena pendapat etis seseorang tidak jarang berbeda dengan orang lain. Karenanya diperlukan namanya etika untuk mengetahui apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Didalam kamus besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998) merumuskan pengertian etika dalam 3 bagian, yakni sebagai berikut:
a. Ilmu tentang baik dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat bahkan berprofesi sekalipun.
b. Kumpulan azas ataupun nilai yang berkaitan dengan akhlak, atau pribadi seseorang.
c. Nilai yang mengetahui benar atau salah yang dianut oleh masyarakat
Sedangkan Robert Salomon mengelompokkan etika menjadi dua definisi, yaitu:
a. Etika adalah karakter individu, bahwa orang yang beretika adalah orang baik, merupakan pemahaman manusia sebagai individu atau pribadi yang beretika.
b. Etika merupakan sebuah hukum sosial, yaitu hukum yang mengatur, mengendalikan serta membatasi prilaku manusia. Bila seseorang beretika pasti ia akan memahami bahwa norma yang berlaku didalam kehidupan dan tidak mungkin melakukan hal buruk yang akan mencerminkan prinadinya menjadi tidak beretika.
Etika sendiri harus membutuhkan sikap kritis, sistematis, metodis didalam melakukan refleksi, sehingga etika merupakan suatu ilmu. Sebagai ilmu, etika menjadikan tingkah laku manusia sebagai objek. Berbeda dengan ilmu lainnya yang meneliti tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Artinya etika melihat perbuatan manusia dari sudut baik dan buruknya.
Etika juga termasuk didalam filsafat, karenanya jika berbicara tentang etika tidak akan lepas dari filsafat. Jika kita ingin mengetahui unsur-unsur etika, maka kita harus belajar dulu tentang unsur-unsur filsafat, berikut ini dua sifat yang dimiliki etika:
1. Non-empiris
Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan oleh fakta atau kongkret. Filsafat berusaha untuk melampaui yang kongkret dan seolah-olah memasalahkan dibalik gejala kongkret tersebut. Demikian pula etika tidak berhenti pada hal yang kongkret secara faktual, tetapi juga bertanya tentang apa saja yang harus dilakukan dan apa saja yang tidak boleh dilakukan.
2. Praktis
Filsafat membahas tentang suatu “yang ada”, dan etika bertanya tentang “apa yang harus dilakukan”. etika sebagai cabang filsafat bersifat praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh manusia. Dan etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif. Yang berarti etika hanya menganalisis tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dan hal-hal yang lainnya.
Hubungan etika, filsafat, dan ilmu pengetahuan digambarkan, sebagai berikut: bahwa etika merupakan bagian dari filsafat, dan filsafat merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.(Rosihan Adhani, 26)
DEFINISI, FUNGSI, DAN BENTUK KOMUNIKASI
Kata komunikasi atau comunication berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio atau communcare yang berarti membuat sama (to make common). dan salah satu cara yang terbaik untuk mengambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect, siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh yang bagaimana.
Dari pengertian diatas, dapat kita pahami bahwa komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan menggunakan beberapa saluran media seperti media cetak, media masa, audio, visual media sosial online bahkan dengan media lukisan.(Muhammad Irhamdi, 2018: 144) Komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan, sehingga komunikasi bergantung pada kemampuan untuk memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand on another).
Adapun definisi komunikasi dari beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1. Carl I. Hovland
Komunikasi merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang manyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mempengaruhi dan merubah prilaku orang lain.
2. Everett M. Rogers
Komunikasi merupakan suatu ide yang berasal dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan tujuan untuk mempengaruhi dan mengubah tingkah laku mereka.
3. Thedore M. Newcomb
Komunikasi merupakan transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.
4. Hani Handoko
Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain, bukan hanya sekedar melibatkan kata-kata dalam percakapan, tetapi juga mencakup ekspresi wajaha, dan intonasi(Rosihan Adhani, 2)
FUNGSI KOMUNIKASI
Dengan berkomunikasi, berarti seseorang ingin menyampaikan gagasannya dan kemudian gagasan tersebut diterima oleh komunikan. Sehingga tumbuhlah perubahan sikap dalam bentuk pengertian, partisipasi, ataupun tindakan sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator (Toto Tasmara, 2001: 224)
Al-Qur’an menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah yang diberikan Allah kepada manusia. Untuk mengetahui bagaimana seharusnya manusia berkomunikasi. Al-Qur’an memberikan kata kunci (keyconcept) yang berhubungan dengan hal ini, misalnya mengartikan kata kunci al-bayan sebagai kemampuan berkomunikasi. Selain itu, kata kunci yang dipergunakan Al-Qur’an untuk komunikasi adalah al-qaul. Dari al-qaul ini, jalaluddin RAkhmat menguraikan prinsip, qaulan sadidan yakni kemampuan berkata benar atau berkomunikasi dengan baik.
Dengan komunikasi, manusia bisa mengekspresikan dirinya, membentuk jaringan interaksi sosial, dn mengembangkan kepribadiannya. Para pakar komunikasi seepakat dengan para psikologi bahwa kegagalan komuniksi berakibat fatal baik secara individual maupun sosial.(Muh. Syawir Dahlan, 2014: 117)
Secara individual, kegagalam komunikasi menimbulkan frustasi, demoralisasi, aliens dan penyakit-penyakit jiwa lainnya. Dan secara sosial, kegegelam komuniksi akan menghambat saling pengertian, menghambat kerja sama, menghembat toleransi, dan merintangi pelaksanaan norma-norma sosial Al-Qur’an menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia. Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an
Artinya:
(tuhan) yang Maha Pemurah, yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia, mengajarinya pandai berbicara.(Q.S Ar-Rahman 55:1-4)
Secara keseluruhan, fungsi komunikasi menurut Dedy Mulyana adalah sebagai berikut:
1. Menyetakan dan menduku identitas diri.
2. Mempengaruhi dan mengubah orang lain untuk merasa, berpikir, dan berprilaku sesuai dengan apa yang diinginkan.
3. Mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis.
4. Menyelesaikan masalah.
5. Memuaskan rasa penasaran.
6. Menciptakan dan memupuk hubungan denga orang lain.
7. Menunjuk ikatan dengan orang lain.
8. Memutuskan untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu.
9. Mengingkatkan kesadaran diri, dan kesadaran fisik.(Rosihan Adhani, 7)
Komunikasi penyampaian dan pemahaman suatu maksud. Jika tidk ada informasi atau ide yang disampaikan, maka komunikasi tidak akan terjadi. Dapat disimpulkan bahwa pentingnya komunikasi yang terjalin dengan baik antar setiap pribadu dalam suatu organisasi menjadi perhatian khusus. Karena jika maksud dari penyampaian pesan yang disampaikan tidak sesuai dengan maksud dari penyampai pesan, maka hal tersebut akan menimbulkan masalah yaitu perbedaan dalam pemahaman maksud. Perbedaan pemahaman maksud ini akan memicu timbulnya kesalahpahaman dan membuat pesan yang dimaksud tersebut tidak tersampaikan dengan baik.
Robbins dan Coulter mengemukakan empat fungsi utama dari komunikasi yaitu sebagai berikut:
1. Kontrol
Komunikasi berperan sebagai kontrol prilaku anggota didalam berbagai cara
2. Motivasi
Komunikasi mendorong motivasi dengan menjelaskan pada karyawan apa yang harus diselesaikan, seberapa baik mereka melakukanny, dan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja yang tidak sejajar
3. Ekspresi Emosional
Komunikasi yang terjadi didalam sebuah kelompok adalah mekanisme fundamental dimana anggotanya berbagi frustasi dan perasaan puas. Komunikasi memeberikan penyaluran perasaan bagi ekspresi emosional dan untuk memenuhi kebutuhan sosial.
4. Informasi
Individu dan kelompok memerlukan informasi untuk menyalurkan sesuatu didalam organisasi. Komunikasi menyediakan informasi tersebut.(Sari Ramadanty, 2014: 3)
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi intrapribadi yang berarti komunikasi yang dilakukan kepada diri sendiri. Merupakan keterlibatan internal secara aktif, yang terjadi dimulai darikegiatan menerima pesan/informasi, mengolah dan menyimpan, juga menghasilkan kembali. Contohdari komunikasi ini adalah berdoa, bersyukur, berimajinasi dan lain sebagainya.
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi ini merupakan komuniksai antar pribadi. Juga bisa diartikan sebagai prosespertukaran makna dari orang yang saling berkomuniksi. Dan komunikasi ini bisa terjadi apabila memenuhi kreteria berikut ini:
a) Melibatkan prilaku verbal dan non-verbal
b) Adanya umpan balik pribadi
c) Terjadinya hubungan/interaksi yang berkelanjutan
d) Bersifat saling persuasif
3. Komuniksi Kelompok
Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud dan tujuan yang dikehendaki. Seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah. Komuniksai kelompok merupakan komuniksai yang dilakukan oleh bebrapa orang atau sekelompok orang.
4. Komunikasi Organisasi
Komunikasi ini adalah komuniksai antara manusia yang terjadi didalam sebuah organisasi, komunikasi ini berlangsung secara formal maupun nonformal dalam sebuah sistem yang disebut dengan organisasi.
5. Komunikasi Massa
Komunikasi massa ini merupakan bentuk dari komunikasi yang mengunakan medai sebagai saluran didalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara masal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh. Jadi, komunikasi massa sebagai pesan yang dikomunikasikan melalui medai massa pada sejumlah besar orang.(repository.unimal.ac.id)
FUNGSI DAN JENIS-JENIS MEDIA SOSIAL
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media atau bahan adalah perangkat lunak (software) yang berisi pesan dan informasi yang biasanya disajikan menggunakan peralatan. Media sosial merupakan sebuah wadah yang diperuntukkan bagi masyarakat untuk melakukan interaksi dengan orang lain.
Media sosial bagi masyarakat kini bukanhanya sebagai pengganti proses komuniksai secara langsung saja, akan tetapi dengan media sosial masyarakat lebih dimudahkan baik dalam proses komuniksi maupun informasi. (Maya Sandra Rosita Dewi, 2019: 139) Kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial adalah terhubungan untuk berinteraksi satu sama lain. Media sosial sebagai wadah interaksi yang paling efektif dizaman moderen ini sangat berperan penting didalam memenuhi kebutuhan tersebut, dengan berbagai macam kebutuhan, baik itu berupa kebutuhan bisnis, hiburan, politik, bahkan propaganda. Media sosialsekarang bukan hanya menjadi kebutuhan etapi telah menjadi sebuah trend untuk menunjukkan diri sebagai individu yang paham akan dunia internet..
Medai sosail merupakan bagian dari media massa. Istilah “massa” lebih besar dari kelompok, kerumunan atau publik. Para anggoranya tersebar luas dan biasanya tidak mengenal satu sama lain(Muhamad Irhamdi, 2018: 140)
Berdaasarkan pendapat diatas bisa dipahami bahwa media sosial adalah sebuah media online yang memudahkan semua orang untuk berpartisipasi. Penggunaan media sosial menurut Charis Heuer menyatakan bahwa terdapat 4 penggunaan media sosial yaitu:
1. Context
Membentuk sebuah pesan atau cerita (informasi) seperti bentuk dari sebuah pesan itu sendiri, penggunaan bahasa maupunisi dari pesan tersebut.
2. Communication
Adalah cara untuk berbagi cerita ataupun informasi yang meliputi cara mendengarkan, merespon dengan berbagai cara seperti menambah gambar ataupun pengemasan yang memuat pengguna merasa nyaman dan pesan tersampaikan dengan baik.
3. Collaboration
Kerjasama akun atau perusahaan dengan penggunanya dimedia sosail untuk membuat hal baik yang lebih efektif dan efesien.
4. Connection
Pemeliharaan hubungan yang sudah terbina. Bisa dengan melakukan sesuatu yang berkelanjutan sehingga pengguna merasa lebih dekat dengan sebuah akun maupun perusahaan media sosial.
Media sosial merupakan bagian dari sistem koneksi, relasi, dan komunikasi, sikap yang harus dikembangkan terkait dengan ungsi media sosial antara lain:
1. Sarana belajar
Media sosial bisa digunakan sebagai alat untuk belajar melalui beragam informasi, data dan isu yang terkandung didalamnya. Pada aspek lain, media sosail juga menjadusebagai sarana untuk menyampaikan berbagai informasi kepada pihak lain.
2. Sarana dokumentasi, administrasi dan integrasi
Berbagai aplikasi yang termuat didalam media sosial pada dasarnya adalah gudang dan dokumen beragam konten, dari yang berupa profil, informasi, reportase, kejadian, rekaman pristiwa sampai kepada hasil riset-riset kajian.
3. Sarana perencanaan, strategi dan manajemen
Akan dibawa dan diarahkan ke sosial yang merupakan domain dari penggunanya. Media sosial ditangan para pakar manajemen dan marketing dapat menjadi senjat yang dahsyat untuk dilancarkan perencanaan strateginya.(Cartono, 2018: 68)
JENIS-JENIS MEDIA SOSIAL
Sosial secara substansial mengubah cara berkomunikasi antara organisasi, masyarakat, serta individu. Nuruddun menjelaskan jenis-jenis dari media sosial adalah sebagai berikut:
1. Facebook
2. Twitter
3. Instgram
4. Dan lain-lain.
Tips dan Trik Agar Aman Berkomunikasi Di Media Sosial
Karakteristik sosial media yang sangat bebas, memungkinkan melakukan tindakan-tindakan negatif kepada pihak-pihak dengan modus tanpa identitas (anonim) sehingga memicu provokasi dan adu domba. Untuk itu para pengguna sosial media harus selalu memperhatukan tutur kata dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Dianta tips yang bisa dilakukan agar terhindar dari negstie sosial media adalah:
1. Menyampaikan informasi dengan benar, juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta.
2. Bijaksana, memberi nasehat yang baik, serta argumentsai yang jels, dan terstruktur.
3. Meneliti fakta. Untuk mencapai ketetapan data dan fakta sebagai bahan baku informasi yang akan disampaikan, seorang hendaknya mengecek dan meneliti kebenaran berita tersebut.
4. Tidak mengolok-olok, mencaci maki, atau melakukan tindakan penghinaan sehingga menimbulkan kebencian.
5. Menghindari berprasangka buruk kepada orang lain.
6. Hindari berlebihan didalam bercerita.(Nur Aksin, 2016: 123)
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Adhani, Rosihan. Etika Dan Komunikasi, PT. Grafika Wangi KAlimantan (Rolly), Banjar Baru.
Al-Qur’an.
JURNAL
Aksin, Nur. Pendangan Islam Terhadap Pemanfaatan Media Sosial, Vol 2, No, 2, 2016.
Cartono, Komunikasi Islam Dan Interaksi Media Sosial, Vol 9, No, 2, 2018.
Dwi Setya Watie, Errika. Komunikasi Dan Media Sosial, Vol III, No, 1, 2011
Irhamdi, Muh. Menghadirkan Etika Komunikasi di Media Sosial (facebook), Vol x, No.2, 2018.
Lutfi Maspupah, Neng. Etika BErkomunikasi Prespektif Hadits, Jurnal Ilmu Hadits Vol 4, No, 1, 2019.
Ramamdanty, Sari. Pengunaan Komuniksi Fatis Dalam Pengelolaan Hubungan Di Tempat Kerja, vol 5, No, 1, 2014.
Sandra Rosita Dewi, Maya. Islam Dan Etika Bermedia. VOl 3, No, 1 2019
Syawir Dahlan, Muh. Etika Komunikasi Dalam Al-Qur’an dan Hadits. Vol 15, No, 1, 2014.
Zia Al-Ayyubi, M. Etika Bermedia Sosial Dalam Menyikapi Pemberitaan Bohong (hoax) Prespektif Hadits, Vol. 19, No. 2, 2018.
WEBSITE
https://repository.unimal.ac.id/2219/1/Pengantar%20ilmu%20Komunikasi%20%20-JENIS%20DAN%20BENTUK%20KOMUNIKASI.pdf
Posting Komentar untuk "Makalah MKTIQ: Membangun Etika Berkomunikasi Didalam Penggunaan Media Sosial"
Silakan berkomentar dengan santun