Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah MKTIQ: Membangun Jiwa Patriotisme Generasi Muda

Berikut ini adalah makalah MKTIQ atau MMK atau makalah M2IQ, dengan judul:

Membangun Jiwa Patriotisme Generasi Muda

“Di sanalah aku berdiri jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku. Marilah kita berseteru indonesia bersatu. Bangunlah jiwanya, bangunlah badanya untuk indonesia raya.” Mari kira renungkan bait- bait di dalam lagu indonesia raya yang diciptkan oleh WR. Soepratman. Didalam lagu tersebut menggambarkan bahwa pentingnya persatuan dan kesatuan untuk bangsa indonesia dan juga membangun semangat jiwa seluruh anak bangsa, membangun jiwa seluruh anak bangsa, membangun jiwa seluruh rakyat indonesia. (zuhaili, wahbah, 2011).

Patriotisme adalah semangat juang untuk mengorbankan diri demi membela dan mempertahankan keutuhan bangsa. Islam sebagai agama yang rahmatan lil’almin telah mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Sebagai agama yang sempurna, islam telah memberikan intisari dari nasionalisme adalah rasa kecintaan terhadap tanah air. (kartini, sri, 2019)

Konsep mengenai nasionalisme banyak tertuang dalam sumber pokok ajaran islam baik itu ayat- ayat Al-Quran maupun hadits nabi SAW. Semangat generasi muda sebagai tonggak peradaban harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam hidupnya. Jangan hanya menjadi pengekor yang konsumtif dan terseret arus kegaulan.

Kritis terhadap kondisi yang terjadi, dan seharusnya menjadi pemuda – pemudi yang mampu membawa pada perubahan menuju kebangkitan. Negeri ini harus bangkit dan merdeka, karena sudah sepatutnya momentum sumpah pemuda menjadi titik tolak perjuangan bangsa. Menuju kebangkitan hakiki yang menyatukan seluruh umat manusia.

Berkat adanya peringatan sumpah pemuda membuat gerak nyata dalam perubahan. Menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan bertaqwa. Karena kebangkitan tak kan dapat diraih jika para pemuda hanya sibuk dirinya sendiri. Sibuk dengan gemerlap dunia dan bersikap hedonisme. Oleh karena itu jadilah pemuda yang cerdas, pemuda yang berintegritas dan memiliki semangat juang yang tinggi terhadap bangsa indonesia.

Presiden soekarno pernah mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa – jasa pahlawanya. Oleh karena itu, momentum 10 November adalah momentum yang luar biasa bagi bangsa kita, bangsa indonesia, dalam rangka memperingati hari pahlawan. 10 November merupakan peristiwa yang sangat bermakna dan berkesan.

Warisan terbaik yang diberikan oleh para pahlawan kusuma bangsa bukanlah politik ketakutan melainkan polotik balasan. Bahwa seberat apapun tantanan yang di hadapi tidak akan meluntur semangat perjungan untuk mengisi kemerdekaan. Oleh karena itu penulis akan memaparkan beberapa permasalahan dalam membangun semangat geneasi muda sebagai tonggak perdaban jiwa patriotisme.

Arti Patriotisme Bagi Generasi Muda

            Patriotisme adalah sikap berani yang pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Patriotisme bisa juga di artikan suatu kebajikan fitrah manusia yang memiliki tempat di dalam moral kehidupan manusia. Jika sikap ini mampu kita kelola, maka akan menjadi senjata mental yang cukup kuat untuk mempertahankan negara. (kartini, sri, 2019)

            Sebagaimana allah berfirman dalam Al- Qur’an surah At – Taubah : 41 yang berbunyi:

Terjemahan:

“ berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan allah, yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui “. (QS. At- Taubah: 41).

Ayat tesebut menjelaskan bahwa dalam keadaan sulit maupun berat, diperintahkan untuk berjihad, melawan musuh yang telah memerangi kita, baik dengan jiwa maupun harta. Hal ini cerminanan patriotisme karena berusaha mempertahankan keutuhan bangsa dan negara.

KH. Bisri Musthofa menegaskan nilai patriotisme dalam ayat tersebut dengan menggunakan bahasa jawa beliau mengatakan “ ayo berangkat, entheng abot berangkat ayo podo jihato sirih kabeh kanthi bondho – bondho iro lan jiwo rogo iri kabeh ingdalem ngegungake agamane allah. Mengkono iku bagus. Yen siro kabeh podo weruh, ojo podo kabotan.”

Selanjutnya nasionalisme adalah suatu paham yang menjelaskan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara, dengan mewujudkan suatu konsep identitas dan kepentingan bersama. Bahkan kedua sikap tersebut saling berkaitan dan berhubungan. Artinya kalau seseorang sudah memilki rasa nasionalisme secara otomatis dia akan memilih rasa patriotisme. (djuyandi, yusa, 2017)

Persoalanya bagaimana menanamkan kedua nilai tersebut pada generasi muda sekarang mungkin inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi semua elemen masyarakat. Baik orang tua, guru, dosen dan pembuat kebijakan pemerintah. Penguatan semangat nasionalisme dan patriotisme, harus lebih dititikbertkan pada generasi muda sebagai penerus peradaban bangsa ini. Karena, pemuda saat ini adalah cerminan bangsa di masa depan. (m. hanafi, muchlis, 2011)

Lalu bagaimana generasi mudauntuk bisa menjadi penerus bangsa dan kebanggan negara. Kita sebagai generasi muda harus memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Karena jika tidak seperti itu, kita tidak akan pernah tau bagaimana sulitnya para pahlawan membela negara dengan bercucuranya keringat bahkan sampai bertumpah darah demi membela negara kita yaitu indonesia. Oleh kaena itu ayo, semangat pemuda – pemudi bangsa untuk mempertahankan negara ini.

Sebab, generai muda adalah harapan bangsa untuk membangun dan menruskan cita – cita bangsa atas nasib bangsa di tahun – tahun yang akan mendatang. Generasi muda sumber semangat, penuh harapan dan gigih untuk mencapai mimpi dan mewujudkan cita-cita. Semangat para pemuda begitu gigih membela bangsa, dengan ini jangan pernah membiarkan nasib jiwa muda terganggu oleh pengaruh – pengaruh yang menjerumuskan para pemuda bangsa. (m. hanafi, muchlis, 2011)

Merusak jiwa sangatlah mudah, namun membangun karakter bangsa sangatlah sulit membagun karakter bangsa tidaklah semudah seperti membalikkan telapak tangan namun membutuhkan proses dan langkah yang benar untuk menciptkan karakter anak bangsa yang baik dan memiliki budi pekerti yang baik. Generasi muda memang diciptakan untuk berkarekter membangun bangsa untuk membangun visi dan misi bangsa agar menjadi bangsa yang kokoh dan dapat mempertahankan keutuhan dari segala aspek.

Oleh karena itu menurut penulis, bahwasanya betapa pentingnya memiliki jiwa patriotisme pada generasi muda dengan di landasi cinta tanah air dan sikap rela berkorban serta mengahrgai perjuangan pahlawan akan menjadikan modal bagi dirinya sebagai calon- calon pemimpin bangsa yang mampu membangun negara dab bangsanya.

Pentingnya Peran Generasi Muda Dalam Menjaga Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Indonesia

            Indonesia sebagai negara multikultural atau masyarkat majemuk dan pluralisme, memiliki arti penuh sebagai dengan keberagaman, nilai budaya, ras, etnis, bahasa, dan sejarah yang berpadu menjadi satu sebagian kebiasaan di daerah setempat yang tesrebar di seluruh wilayan NKRI. Keberagaman yang dimiliki mendorong terciptanya semboyan “ Bhnika Tunggal Ika”. Yang dari dulu sampai sekarang menjadi pedoman bangsa indonesia dalam hidup bermasyrakat. Persatuan dan kesatuan harus terus kita pertahankan dari pihak – pihak yang dengan sengaja ingin menciptakan perpecahan di negeri tercinta ini.

            Sehingga generasi muda memang menjadi modal besar bagi ketahanan negara, namun jika mereka tidak berkualitas, maka akan menjadi semacam “bom atom” yang sewaktu – waktu akan meledak. Bangsa ini tidak hanya membutuhkan generasi yang pintar dan cerdas secara keilmuan, tetapi yang berkarakter. Ada sebuah kata bijak, “bila anda kehilangan kekayaan, maka anda sebenarnya tidak kehilangan apapun. Bila anda kehilangan kesehatan maka anda kehilangan sesuatu. Tetapi bila anda kehilangan karakter, maka anda kehilangan segala – galanya.” (kartini, sri, 2019)

            Oleh karena itu, peran generasi muda sangat diharapkan oleh bangsa dan negara untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Lalu jika penulis mengaitkan persoalann yang di alami generasi muda yaitu menjaga persatuan dan kesatuan negara. Maka sama halnnya kita seperti para pahlawan yang sudah berjuang mati- matian untuk membela negaranya. Oleh sebab itu generasi muda lah yang akan menggantikan para pejuang indonesia. Karena peran generasi muda sangat berpengaruh pada berkembangnya suatu negara.

            Dengan demikian jika persoalan ini dikaitkan dalam ajara islam yaitu seperti bentuk kita jihad di jalan allah atau rela berkorban demi agama negara. Jadi konsep jihad disini adalah konsepnya yang dinamis, ia bisa mengalami perkembanagn sesuai dengan konteks yang mengiringinya. Oleh karena itu salah satu bentuk jihad mempertahankan negara adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. (ubaidah, darwis abu, 2012)

            Dalam konteks keindonesiaan yang  masyarakat majemuk, baik dari segi agam,suku, bahasa dan bangsa, maka menjaga persatuan persatuan dan kesatuan menjadi sebuah keniscayaan. Apalagi wilayah indonesia terdiri dari berbagai kepulauan yag dipisahkan sekaligus dihubungkan oleh lautan. Kekuatan ini tidak mungkin di raih tanpa persatuan, dan persatuan tidak dapat dicapai tanpa persaudaraan dan kebersamaan seta kemauan saling menghormati satu sama lain.

            Sebagaimana Allah berfirman dalam (Al- Qur’an surah AL- Imran : 103) yang berbunyi.

 

Terjemahan:

            “ Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh – musuhan, maka allah mengharmoniskan hati kamu, lalu menjadilah kamu, karena nikmat allah, orang – rang yang bersaudara dan kamu telah berada di tepi jurang api (neraka), lalu allah menyelamatkan kamu darinya. Demikianlah allah menjelaskan ayat- ayat nya kepada kamu supaya kamu mendapat petunjuk. (QS Al- Imran :103).

            Dari tafsir Al -Misbah karangan M.Quraish Syihab maksud ayat diatas adalah berpegang teguhlah yakni upayakan sekuat tenaga untuk mengaitkan diri satu dengan yang lain dengan tuntunan allah sambil menegakkan disiplin kamu semua tanpa kecuali. Sehingga kalau ada yang lupa ingatkan dia, atau ada  yang tergelincir bantu dia bangkit agar semua dapat bergantung pada tali agama allah. (m.quraish syihab, 2000).

            Dari tafsir diatas dapat dimpulkan bahwa perintah mengingat nikmatnya, merupakan alasan atau dalil yang mengharuskan mereka bersatu padu, berpegeng teguh dengan tuntunna ilahi. Dan kita juga harus selalu berpegang teguh kepda tali  allah SWT (istiqomah), dan janganlah kita berbuat kerusakan seperti dulu pada masa jahiliah dan minta lah kepada allah petunjuk karena allah maha pemberi petunjuk.

            Oleh karena itu dengan persatuna dan kesatuan, negara islam akan menggapai sebuah kebangkitan yang penuh vitalitas dan komprehensif dalam semua ini kehidupan serta menjadi sebuah negara yang kuat dan disegani. Setiap  saat, islam selalu mengingatkan kaum muslimin bahwa mereka adalah bersaudara, baik dalam suka maupun duka, demi untuk menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan yang diidamkan.

            Sebagaimana rasulullah shallallahu’ alaihi wassalm bersabda :

Terjemahan:

            “orang muslim adalah saudara orang muslim, ia tidak menzoliminya, tidak menelantarkannya, tidak mendustainya, tidak merendahkanya.” (H.R Muslim, No. 950).

            Akhirnya, kita bisa melihat bagaimana islam meraih kemenangan di semua masa yang di dalamnya kaum muslimin bersatiu dan menjaga ikatan persaudaraan. Rasulullah Saw. memulai langkah – langkah nyata dalam mempersaudarakan diantara kaum muslimim. Kemudia akhirnya beliau mampu mewujudkan subtansi persaudaraan terbesar dan permanen di antara mereka. Berkat islam,bangsa arab beruba menjadi sebuah kesatuan setelah sebelumnya pada nmasa jahiliah terpecah – pecah dalam bentuk kabilah – kabilah yang di cerai beraikan oleh berbagai permusuhan, kebencian, dan dendam lama. (zuhaili, wahbah, 2011).

            Oleh sebab itu ayo semangat generasi muda berkat adanya peringatan sumpah pemuda membuat gerak nyata dalam perubahan. Menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan bertaqwa. Karena kebangkitan tak akan dapat di raih jika para pemuda hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Sibuk dengan gemerlap dunia dan bersikap hedonisme. Oleh karena itu jadilah pemuda yang cerdas, pemuda yang berintegritas dan memiliki semangat juang yang tinggi terhadap bangsa indonesia.

Kesetiaan Terhadap Bangsa Dan Negara

            Indonesia adalah milik kita besama suah menjadi kewajiban kamu selaku warga negara untuk selalu setia terhadap bangsa dan negara indonesia. Kesetiaan tersebut dapat kamu wujudkan melalui perbuatan atau tingkah laku, tentunya, perbuatan atau tingkah laku yang di dasari dengan kepatuhan terhadap aturan yang di tetapkan oleh negara. Memang dalam kehidupan manusia faktor kesetian di anggap penting. Tidak saja dalam masyarakat indonesia yang berdasar pancasila. (zuhaili, wahbah, 2011).

            Kesetian dalam kehidupan di indonesia juga merupakan sikap dan perilaku yang amat menjadi perhatian. Teruta setelah berdirinya negara republik indonesia pada 17 agustus 1945 yang menetapakan pancasila sebagai dasar negara. Dalam kehidupan di masyarakat indonesia sikap setia kepada lingkungan dan kelompok amat sangat penting. Sikap kebersamaan menjadi pedoman yang di pegang setiap anggota masyarakat secara teguh. Apalagi dengan pancasila sebagai dasar negara yang makin menguatkan arti kebersamaan dalam kehidupan. (muljana, slamet, 2008)

            Selanjutnya, seseorang yang dikatakan setia terhadap bangsa dan negara yaitu mempunyai jiwa patriotisme dan memiliki rasa cinta terhadap tanah air. Sebagai anak bangsa indonesia, kamu dapat menunjukkan cinta tanah air melalui berbagai sikap atau perbuatan, misal, menjaga kelestarian alam, mencintai seni dan budaya tradisional dan mencintai produk atau barang dalam negeri. Bahkan mencintai tanah air adalah hal yang sifatnya yang alamiah melekat pada diri manusia. Maka hal tersebut tidak dilarang oleh agama islam, sepanjang tidak bertentangan ajaran atau nilai – niai islam. (mahsun, 2015).

            Meskipun cinta tanah air bersifat alamiah, bukan berarti islam tidak mengaturnya. Islam sebagai agama yang sempurna bagi kehidupan manusia mengatur fitrah manusia dalam mencintai tanah airnya. Agar menjadi manusia yang yang dapat berperan secra maksimal dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara, serta memiliki keseimbangan hidup di dunia dan akhirat.

            Sebagaimana Allah berfirman dalam (QS. Al- Mumtahanah : 8) yang berbunyi.


Terjemahan:

            “Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungghuhnya allah mencintai orang – orang yang berlaku adil.” (QS. Al- Mumtahanah: 8).

            Dari Tafsir Al – Misbah karangan M. Quraish Syihab maksud ayat diatas adalah allah tidak melarang kalian terhadap orang- orang yang tidak memerangi kalian, dari kalangan orang- orang kafir. Karena agama dan tidak mengusir kalian dari negeri kalian untuk berbuat baik kepada mereka. Lafal an tabarruuhum menjadi badal isytimal dari lafal alladziina dan berlaku adil yaitu melakukan peradilan terhadap mereka dengan secara adil. Ayait ini diturunkan sebelum ada perintah untuk berjihad melawan mereka. Sesungghunya allah menyukai orang – orang yang adil yang berlaku adil. (m.quraish syihab, 2000).

            Kemudian M. Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa cinta tanha air menjadikan si pencipta akan selalu menampakkan keindahan tanah airnya. Akan selalu membangun tanah airnya, akan selalu berusaha menghindarkan segala hal yang memberikan kesan buruk terhadap tanah airnya. Tanah air kita butuhkan, dia adalah ibu pertiwi karena dia menyayangi kita. Dia tidak kikir dengan segala apa yang dimiliki, persis seperti ibu yang yang berkorban untuk anaknya. Karena itu ada yang mengungkapkan, kalau kita ingin melihat kesetiaan seseorang, lihatlah bagaimana kerinduanya kepada tanah air.

            Dengan demikian penulis menyimpulkan dan memberikan beberapa sikap mengenai kesetianya terhadap bangsa dan cinta tanah air. Yaitu seorang pejuang atlit bulutangkis beliau meraih kemenengan dalam suatu pertandingan olahraga di tingkat internasional. Dengan sekuat tenaga ia berusaha mengumpulkan nilai sebanyak- banyaknya dalam pertandingan tesrebut. Sesungguhnya yang tidak mudah menyerah dan terus berkobar. Pantas sudah bila kemenangan dapat diraihnya. Semua itu dilakukan tidak semata – mata untk kepentingan dirinya sendiri, ini dilakukanya untuk mewujudkan kesetian dan cinta tanah airnya pada indonesia sungguh prestasi yang sangat membanggakan.

 

KESIMPULAN

Patriotisme adalah sikap berani yang pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Patriotisme bisa juga di artikan suatu kebajikan fitrah manusia yang memiliki tempat di dalam moral kehidupan manusia. Jika sikap ini mampu kita kelola, maka akan menjadi senjata mental yang cukup kuat untuk mempertahankan negara.

Sebab, generai muda adalah harapan bangsa untuk membangun dan menruskan cita – cita bangsa atas nasib bangsa di tahun – tahun yang akan mendatang. Generasi muda sumber semangat, penuh harapan dan gigih untuk mencapai mimpi dan mewujudkan cita-cita. Semangat para pemuda begitu gigih membela bangsa, dengan ini jangan pernah membiarkan nasib jiwa muda terganggu oleh pengaruh – pengaruh yang menjerumuskan para pemuda bangsa.

Oleh sebab itu ayo semangat generasi muda berkat adanya peringatan sumpah pemuda membuat gerak nyata dalam perubahan. Menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan bertaqwa. Karena kebangkitan tak akan dapat di raih jika para pemuda hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Sibuk dengan gemerlap dunia dan bersikap hedonisme. Oleh karena itu jadilah pemuda yang cerdas, pemuda yang berintegritas dan memiliki semangat juang yang tinggi terhadap bangsa indonesia.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kartini, Sri. 2019. Jiwa Patriotisme. Jawa Tengah : Alprin

Mahsun. 2015. Indonesia Dalam Persfektif Politik Kebahasaan. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

M. Hanafi, Muchlis. 2011. Pembangunan Generasi Muda (Tafsir Al- Quran Tematik). Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al – Quran.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al – Misbah Volume 2. Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al – Misbah Volume 13 Jakarta: Lentera Hati.

Djuyandi, Yusa. 2017. Pengantar ilmu politik . Depok : Rajawali Pers.

Muljana, Slamet. 2012. Kesadaran nasional dari kolonialisme sampai kemerdekaan. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta.

Az- Zuhaili, wahbah. 2011. Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Jakarta: Gema Insani.

A.Komarudin. 2020. Kajian Nilai – Nilai Nasionalismedalam Al- Quran Dan Hadits. Jurnal Pencetakan Al- Quran Dan Hadits.

Marzuki, Rahmat Wijayanto. Pendidikan Bela Negara Sebagai Tonggak Peradaban Jiwa Patriotisme Generasi Muda. Jippk, Volume3, No 2.

Widiatmaka, Pipit. Pembangungan Karakter Nasionalisme Peserta Didik Di Sekolah Berbasis Agama Islam. Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, Vol. No 1, Juli 2016.

Ubaidah, Darwis Abu. 2012. Tafsir Al –Asas. Jakarta Timur : Pustaka Al – Kautsar.

Fudyartanata, 2010. Membangun Kepribadian Dan Watak Bangsa Indonesia Yang Harmonis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Winarti, Murdiyah. Mengembangkan Nilai Nasionalisme, Patriotisme, Dan Toleransi Melalui Enrichment Dalam Pembelajaran Sejarah Tentang Perananan Yogyakarta Selama Revolusi Kemerdekaan. Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah, Vol.1, NO. 1( Oktober 2017).

Daul, Anhiyakasa. 2003. Islam Dan Nasionalisme. Jakarta: Yadaulu.

Jalaludin, M. 2015. Nasionalisme Islam Nusantara. Jakarta : Kompas Media Pustaka.

Lystyati, Retno. 2007. Pendidkan Kewarganegaraan. Jakarta: Esis

Posting Komentar untuk "Makalah MKTIQ: Membangun Jiwa Patriotisme Generasi Muda"