Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah MKTIQ: Pentingnya Menyikapi Perkembangan Jejaring Sosial Guna Terbentuknya Generasi Muslim Yang Santun Berkomunikasi

Buat sobat yang sedang mencarai contoh makalah MMQ atau MKTIQ atau dulu disebut M2IQ berikut adalah contoh makalahnya dengan judul:

Pentingnya Menyikapi Perkembangan Jejaring Sosial Guna Terbentuknya Generasi Muslim Yang Santun Berkomunikasi

PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Dalam persepktif Islam, Komunikasi Merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang di maksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Qurán dan hadis (sunah Nabi). Dalam Al Qurán dengan sangat mudah kita menentukan contoh kongkrit bagaimana Allah SWT selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dala menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadis. Baik hadist itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian di tambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.

Komunikasi sangat berpengaruh terhadap kelanjutan hidup manusia, baik manusia sebagai hamba, anggota masyarakat, anggota keluarga dan manusia sebagai satu kesatuan yang universal. Seluruh kehidupan tidak bisa terlepas dari komunikasi. Dan komunikasi juga sangat berpengaruh terhadap kualitas berhubungan dengan sesame. Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam. Dengan pengertian demikian maka komunikasi Islam menekan pada unsur pesan (message), yakni risalah atau nilai-nilai Islam,dan cara (how), dalam ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa  (retorika). Pesan-pesan keislaman yang disampaikan dala komunikasi Islam meliputi seluruh ajaran Islam, meliputi akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (ihsan). Soal cara (kaifiyah), dalam Al-Qurán dan Al-Hadist ditemukan berbagai panduan agar komunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Kita dapat mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip, atau etika berkomunikasi dalam pandangan Islam.

 

2.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan dan diangkat sebuah masalah yang akan berpengaruh dengan kehidupan para generasi Muslim dan hal ini bersifat membangun serta membentuk generasi-generasi yang baik, yaitu pentingnya remaja muslim menyikapi perkembangan jejaring sosial guna terbentuknya generasi muslim yang santun berkomunikasi.

3.      Tujuan

Adapun tujuan dari pembutan makalah ini untuk mengimbau bahwa remaja muslim itu penting untuk mengetahui atau menyikapi perkembangan jejaring sosial agar remaja-remaja mempunyai jiwa yang santun dalam berkomunikasi.

 

PEMBAHASAN

1.      Pengertian Jejaring Sosial

Jejaring sosial atau sering juga disebut Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudh berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,wiki, forum dan dunia virtual.

Andreas Kaplan dan Michel Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideology dan teknologi web 2.0 dan yang memungkinkqn penciptaan dan pertukuran user-generated content”.

Jejaring sosial merupakn situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagai informasi dan komunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain, Facebook, Instagran,Twitter dan Whatsapp. Jika media tradisional menggunakan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback / umpan balik secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

 

2.      Peran jejaring sosial

Kehadiran internet sebagai media komunikasi telah melahirkan media baru, cara berkomunikasi dan sosialisasi yang lebih modern. Salah satu produk media baru yang kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita adalah media sosial. Media komunikasi modern yang satu ini memang telah menjadi primadona bagi hampir semua orang di dunia.

Media sosial banyak termasuk situs jejaring sosial memberikan peluang yang sangat besar bagi pengguna nya untuk tetap berhubungan dengan teman-teman lama, rekan kerja, dan pasangan. Media sosial juga membantu orang-orang di seluruh dunia untuk membuat pertemanan baru, saling berbagi isi atau konetn seperti gambar dan lain sebagainya. Selain itu, media sosial juga mengubah gaya hidup sebuah masyarakat.

Banyak sekali peranan media sosial bagi kehidupan kita, tidak hanya dalam bidang pendidikan, media sosial juga berperan penting dalam bisnis , bagi kaum muda, dan masyarakat. Ada beberapa contoh peran media sosial dalam lingkungan masyarakat, yaitu:

1.      Membangun dan menjaga hubungan

Salah satu pengaruh media baru dalam komunikasi adalah membangun dan menjaga hubungan dengan pengguna lainnya. Melalui media baru seperti media sosial, pengguna dapat tetap berhubungan dan menjaga hubungan dengan pengguna lainnya. Biasanya, mereka akan membentuk semacam kelompok pertemanan yang mengarahkan mereka pada saling bertukar informasi, saling berbagi objek sosialitas dan saling mengirim pesan teks atau pesan.

2.      Membangkitkan kesadaran masyarakat

Media sosial juga seringkali digunakan sebagai alat untuk membangkitkan kesadaran masyarakat. Karakteristik nee media yang melekat pada media sosial sperti keterjangkauan media sosial yang sangat luas dan lintas batas membuatnya menjadi alat yang sangat ampuh untuk menyampaikan pesan-pesan yang bertujuan untuk menggunggah kesadaran masyarakat terkait hal-hal tertentu melalui iklan layanan masyarakat, promosi produk barang atau jasa, artikel dan lain-lain. Hal ini sekaligus dapat membantu masyarakat untuk tetap memperoleh informasi terbaru.

3.      Memperngaruhi orang lain

Peranan Media sosial dalam masyarakat selanjutnya adalah mempengaruhi orang lain. Sebagaimana peran media massa, media sosial memiliki peran yang sangat signifikan dalam mempengaruhi orang lain. Cara mempengaruhi orang lain dalam sebuah komunikasi melalui media sosial adalah dengan berperan serta dalam sebuah percakapan atau diskusi. Namun hal ini bukanlah hal mudah karena di perlukan eksekusi yang cerdas agar dapat mempengaruhi orang lain secara efektif. Hal ini di karenakan orang cenderung bersikap resisten terhadap informasi yang di sampaikan oleh orang lain. Jika informasi tersebut tidak sesuai dengan sikap, perilaku, dan keyakinan dirinya, maka ia akan berusaha mencari informasi lain yang sesuai dengan sikap, perilaku, dan keyakinan yang dimilikinya atau mengubah sikap, perilaku dan keyakinan yang dimilikinya agar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh orang lain sebagaimana dijelaskan dalam teori disonansi kognitif dan teori konsistensi kognitif dalam komunikasi persuasif.

 

3. Pengertian generasi muslim

Generasi Muslim atau generasi muda muslim mempunyai peran kontribusi besar dalam menangani, memecahkan dan menyelesaikan persoalan. Melihat secara data statistic, jumlah pemeluk agama islam berada di urutan pertama di banding dengan yang lainnya sebesar 87,81 persen dan diantaranya adalah generasi muda.

Tantangan yang akan kita hadapi bersama adalah Globalisasi, Revolusi Industri dan persoalan bonus demografi. Indonesia dalam waktu ke depan diprediksi mengalami bonus demografi. Pada tahun 2030 sampai dengan 2040 jumlah peduduk usia produktif lebih besar di bandingkan penduduk usia tidak produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa. Oleh karena itu, bonus demografi ini bisa menjadi suatu keuntungan besar bagi kita jika dipersiapkan dengan pengelolaan yang baik. Boleh jadi ini juga bumerang yang suatu saat akan menimpa kita sebagai sebuah relitas jika tidak bisa menghadapinya. Lalu generasu muslim ini juga pastinya akan mengatur bahkan merubah hal-hal yang berkaitan tentang perkembangan karakter nantinya untuk menciptakan generasi muslim yang betul-betul paham dan mengerti menjadi seorang pemuda muslim yang baik.

 

4. Peran generasi muslim

Generasi Muslim/muda muslim sangat berpengaruh. dilihat dari aspek kehidupan sehari-hari bahwa nantinya generasi muda ini pastinya akan menggantikan posisi para orang tua, dalam hal pekerjaan, pembentukan karakter dan lainnya. Pastinya peran generasi muslim sangat dibutuhkan, apalagi mengenai masjid-masjid yang kuat akan apabila remaja-remaja muslim nya saling bahu membahu untuk menciptakan rasa saling peduli sesame saudara khususnya saudara seiman. Inilah contoh generasi muda yang di inginkan.

Adapun hadist Nabi mengenai Generasi Mudah Muslim:

“Ada tujuh golongan manusia yang akan di naungi oleh Allah SWT di bawah naungan ‘Arsy pada hari tidak ada naungan Allah azza Wa Jalla (yaitu): Imam yang adil; pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Azza Wa Jalla; seorang lelaki yang mengingat Allah dalam kesendirian kemudia ia menangis (karena takut akan azab Allah); seorang lelaki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allah; dua orang yang saling mencintai mereka berkumpul dan berpisah karena Allah; dan seorang laki-laki yang di ajak berzina oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata “sesungguhnya aku takut kepada Allah”; dan seorang lelaki yang bersedakah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang di infaqkan oleh tangan kanannya (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Hadist di atas sudah dapat kita simpulkan bahwa kedudukan seorang generasi muda muslim mendapatkan jaminan akan di naungin di ‘Arsy Allah SWT dengan Maksud memuliakan para pemuda yang taat akan perintah Allah SWT.

 

5. Definisi Komunikasi

Hovland, Janis dan Kelly mendefinisikan komunikasi sebagai “the process by chich and individual (the communicator) transmit stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audience)”.Sedangkan Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha menimbulkan respon melalui lambing-lambang verbal tersebut bertindak sebagai stimulasi.

 

6. Pandangan Islam terhadap komunikasi

Al-Qurán menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia. Untuk mengetahui bagaimana manusia seharusnya berkomunikasi. Al-Qurán memberikan kata kunci (keyconcept) yang berhubungan dengan hal itu. Al-Syaukani, misalnya mengartikan kata kunci al-bayan sebagai kemampuan berkomunikasi. Selain itu, kata kunci yang dipergunakan Al-Qurán untuk komunikasi ialah al-qaul. Dari al-qaul ini, jalaluddin Rakhmat menguraikan prinsip, qaulan sadidan yakni kemampuan berkata benar atau berkomunikasi dengan baik.

            Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

 

 

 

 

Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan katanlah perkataan yang benar.(Al-Ahzab:70)

Setelah melarang dan mengucapkan kebohongan dan tuduhan palsu, Allah memerintahkan mengucapkan perkataan sebaliknya, yakni ucapan yang benar dan mengenai sasaran. Menurut Thahir Ibn ‘Asyur berpendapat kata qaul yang menurutnya merupakan satu pintu yang sangat luas baik yang berkaitan dengan kebajikan maupun keburuka. Sekian banyaknya hadis yang menekankan pentingnya memperhatikan lidah dan ucapan-ucapannya.

Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

Artinya: Dari Ibnu Mas’ud ra. Dari Nabi Muhammad SAW., bersabdasesungguhnya kebenarann itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa surge. Seorang akan selalu bertindak jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta. (HR. Bukhari-Muslim)

 

            7. Karakteristik generasi muda yang santun berkomunikasi

Ada beberapa contoh generasi muda yang memiliki jiwa yang santun dalam berbicara, santun dalam berperilaku dan santun dalam hal kebaikan. Karakteristik ini merupakan contoh generasi muda menyikapi perkembangan jejaring sosial, yaitu:

1.      Berkomunikasi atas dasar kebenaran dan kesabaran

Dalam melakuka ativitas komunikasi, Islam meamandang bahwa komunikasi yang dilakukan harus ada tujuan dan maksud yang baik (Dakwah) untuk saling mengingatkan kebaikan dan nasihat-menasihati dalam kebenaran agar kemaslahatan dalam kehidupan akan selalu terwujud.

2.      Mencerna dalam menerima Informasi (tabayyun)

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, tentu melalui jaringan internet dalam media media sosial, kita sangat mudah menemukan atau menerima informasi tanpa terhalang jarak dan waktu. Untuk itu sebaiknya ketika menerima informasi dari media sosial harus di cerna terlebih dahulu agar terhindar dari hal-hal yang merugikan, baik kerugian untuk diri sendiri maupun terhadap orang lain.

3.      Menghindari saling olok-mengolok atas perbedaan

Islam mengajarkan agar dalam aktivitas komunikasi harus bersifat saling menghargai dan menghormati atas perbedaan, baik perbedaan atas suku ras dan budaya, maupun perbedaan pilihan, dan pendapat. Hal ini ditegaskan dalam Al Qur’an surah Al Hujurat Ayat 13 yang artinya “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal”

4.      Berkomunukasi dengan cara dan bahasa yang baik

Dalam berkomunikasi, kita harus pintar menggunakan cara dan bahasa yang baik agar tersirat nilai-nilai kebaikan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an surah An-nahl ayat 125 yang artinya “Serulah (manusia) kepada jalan yang Tuhan-Mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapatkan petunjuk”

Menurut Quraish Shihab di dalam tafsir al-misbah, ayat ini di pahami oleh sementara ulama sebagai menjelaskan tiga macam metode dakwah yang harus di sesuaikan dengan sasaran dakwah.

 

8. Akibat tidak mementingkan Jejaring sosial dan Etika Komunikasi

Hal ini sudah terjadi di beberapa generasi muslim sekarang. Karena kurangnya kepedulian terhadap perkembangan Jejaring sosial. Bahkan hal-hal ini membawa banyak pengaruh buruk kepada generasi muda yang mendatang. Contohnya:

1.      Menimbulkan kurangnya pengetahuan terhadap perkembangan Jejaring sosial yang berakibat kan tidak mendapatkannya informasi seputar pendidikan yang sekarang berbasis Online.

2.      Menyalah gunakan Perkembangan jejaring sosial dengan membuat atau mengirim informasi yang tidak benar (hoaks).

3.      Tidak dapat berkomunikasi dengan santun kepada orang lain di karena kan kurangnya mempeljari atau memperhatikan perkembangan jejaring sosial.

 

9. Tindakan

Tindakan yang seharusnya di ambil untuk menyikapi perkembangan jejaring sosial adalah:

1.      Peran Orang tua untuk selalu mendampingi anak ketika menggunaan Alat komunikasi yang bisa mengakses jejaring sosial.

2.      Menjalin dan mengajarkan Komunikasi yang baik kepada orang lain terkhusus kepada orang tua apabila menggunakan alat komunikasi.

3.      Tidak lupa juga memberi anak kesempatan untuk belajar sendiri mengenai perkembangan teknologi dengan catatan orang tua sudah mendampingi dan mengajarkan komunikasi kepada anaknya.

4.      Mengarahkan kepada kebaikan dengan tidak memperlihatkan berita-berita hoaks dan lain sebagainya.

5.      Dan memberi motivasi yang cukup


10. Contoh perilaku yang ada di sekitar

Setelah membahas mengenai Pentingnya menyikapi perkembangan jejaring sosial guna terbentuknya generasi muslim yang santun berkomunikasi.saya mengamati atau membandingkan dengan daerah saya khususnya di daerah Muara Badak. Apakah dalam menyikapi jejaring sosial sehingga terbentuknya generasi muslim yang santun berkomunikasi sudah ada di daerah saya? Menurut saya pribadi nilai-nilai di atas tadi sebagaian besar sudah ada di tiap-tiap desa yang ada di kecamatan muara badak, hal ini di buktikannya dengan banyaknya generasi muda yang ada di muara badak membuat komunitas atau organisai yang di dalam organisasi tersebut mengajarkan bagaimana cara menyikapi perkembangan jejaring sosial dengan baik. Dan sebagian kecil ada yang tidak menerapkan nilai-nilai di atas karena untuk mengakses jejaring sosial daerahnya susah untuk menggunakan internet.

 

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang pentingnya menyikapi perkembangan jejaring sosial guna terbentuknya generasi muslim yang santun berkomunikasi, adapun kesimpulan yang dapat di ambil yakni:

1.      Saat ini, di Indonesia sebagian besar masyarakatnya sudah menggunakan Alat komunikasi. Sebaiknya kita kembali kepada apa yang telah di arahkan di dalam Al Qur’an dan hadist sebagai petunjuk kehidupan, yakni berkomunikasi di media sosial dan dimanapu haruslah menggunakan etika atau sopan santun sebagai solusi agar kita mampu melawan berbagai tindakan amoral dan hal-hal yang kurang baik mengenai jejaring sosial, sehingga hal tersebut dapat menjaga kerukunan Negara kesatuan Republik Indonesi (NKRI).

2.      Ada beberapa cara agar etika berkomunikasi kita bisa sesuai dengan ajaran Al-Qur’an, Hadist dan para Ulama-ulama yakni selalu berkomunikasi di dasari kebenaran dan kejelasan informasi, selalu melakukan tabayyun setiap menerima informasi baru, menghindari saling mengolok, selalu berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan terdapau nilai kebaikan.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Asy'arie, P. D. (2016). Filsafat Ilmu Integrasi dan transendensi. Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat (LESFI).

Ayat-ayat tentang komunikasi dan penafsirannya. (n.d.). Retrieved from digilib.uinsby: http://diglib.uinsby.ac.id/19585/10/Bab%203.pdf

Bahreisy, H. S. (n.d.). 272 Hadist Qudsi. Surabaya: PT Bina Ilmu.

Budiman, R. A. (1984). Islam dan Perubahan Sosial. Bandung: MIZAN.

Etika Komunikasi dalam Al-Qur'an dan hadis. (n.d.). Retrieved from https://media.neliti.com/media/publications/76696-ID-etika-komunikasi-dalam-al-quran-dan-hadi.pdf

Komunikasi Islami di media sosial dalam perspektif Al-Qur'an dan pengaruh terhadap keutuhan Negara. (n.d.). Retrieved from raniry.ac.id/index.php/peurawi/article/download/8935/5342

Konsep Komunikasi Islam dalam sudut pandang formula komunikasi efekti. (n.d.). Retrieved from https://journal.moestopo.ac.id/index.php/wacana/article/view/85

Nurdin. (2019). Ilmu Komunikasi ilmiah dan Populer. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

Pengaruh Media Gadget pada perkembangan Karakter anak. (n.d.). Retrieved from http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/dinamika/article/view/842

Pengertian Media Sosial. (n.d.). Retrieved from Sosmedkini: https://sosmedkini.wordpress.com/pengertian-media-sosial/

Peran media Sosial. (n.d.). Retrieved from Pakar Komunikasi: https://pakarkomunikasi.com/peranan-media-sosial-dalam-masyarakat

Posting Komentar untuk "Makalah MKTIQ: Pentingnya Menyikapi Perkembangan Jejaring Sosial Guna Terbentuknya Generasi Muslim Yang Santun Berkomunikasi"