Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Tertipu oleh Nilai Raport | Wali Kelas Harus Katakan Hal ini Saat Bagi Raport, Ini Maksudnya Apa?

 Jangan Tertipu Nilai raport

Pembagian laporan hasil belajar atau raport pada semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022 pada sekolah atau madrasah di lingkungan Kementerian Agama dijadwalkan tanggal 17 Desember 2021, dan sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan pada tanggal 24 Desember 2021, namun mengikuti Instruksi Menteri Dalam Negeri, pembagian Raport ditunda Tahun 2022 tepatnya tanggal 4 Januari 2022, muncul berbagai pertanyaan, apakah nilai raport saat ini mencerminkan kemampuan siswa, sebaiknya wali kelas jujur memberi nilai apa adanya atau bagaimana?

Memang benar, nilai raport tak menentukan nasib siswa dan prestasi siswa di masa depan, masa depannya tidak diukur seberapa tinggi nilai yang diperoleh, masih banyak factor yang akan menentukan keberhasilan siswa, namun apakah alasan ini kita boleh mengacuhkan nilai raport siswa, karena faktanya masih banyak hal yang sangat dipengaruhi oleh nilai raport, mulai dari syarat memperoleh beasiswa, mendapatkan kejuaraan dan masuk seleksi sekolah unggulan dan lainnya.

Beberapa siswa memang ada yang sukses meskipun pada saat sekolah dulu mereka tidak mempunyai nilai atau prestasi akademik yang baik, namun apakah ini mendasari nilai raport dibuat hanya untuk tuntutan akreditasi, sehingga guru atau wali kelas boleh dengan leluasa mencantumkan nilai untuk menyelamatkan akreditasi sekolah agar tetap unggul atau sangat baik?

Jangan tertipu oleh nilai raport ya bu, ya pak, kata-kata ini bahkan disampaikan oleh wali kelas saat membagikan raport, tentu hal ini mengundang banyak tanda tanya, maksudnya apa? Apakah nilai ini tidak mencerminkan kemampuan anak? Termasuk deskripsinya, atau maksudnya nilai hanya symbol jangan cepat berpuas diri karena masih banyak hal yang harus dipelajari atau jangan menganggap anak tidak pintar dan malas belajar karena setiap anak punya potensi yang berbeda?

Mana menurut sobat guru yang sebenarnya diwakili dari kata-kata wali kelas jangan tertipu oleh nilai raport?

Dari beberapa pandangan subjektif guru, mereka mengatakan bahwa maksudnya nilai di raport tidak mencerminkan kemampuan siswa, namun dibuat sedemikian rupa karena banyak factor, mulai dari tuntutan akreditasi sekolah, tuntutan nilai lulusan agar bisa bersaing pada seleksi akademik bahkan tuntutan menghindari complain dan banyaknya pertanyaan dari wali siswa kenapa nilai anak saya rendah.

Tapi ini hanya pandangan subjektif, apakah demikian juga objektifnya, bahkan ada beberapa yang mengatakan nilai tidak hanya dikatrol tapi sudah semua pesawat sederhana dipakai, diangkat, dikatrol, dikonversi dan bahkan dasarnya kadang hanya kasihan saja.

Lantas sampai kapan pola seperti ini terus harus dilakukan? Tentu kembali  kepada masing-masing individu guru dan sekolah dan orang tua bagaimana seharusnya system dibentuk dan untuk apa penilaian dilakukan.

Kita semua tentu berharap bahwa nilai raport benar-benar bisa memberi motivasi agar anak belajar lebih giat lagi, bukan hanya sebatas turun ke sekolah namun mereka tak belajar, karena memang banyak anak turun sekolah mereka hanya duduk santai bersuka ria dengan temannya tanpa mempunyai agenda belajar yang jelas, baik untuk muatan akademik intra kurikuler maupun ekstrakurikuler.

Hal inilah yang menyebabkan nilai diraport sulit untuk dipercayai mewakili kemampuan siswa, sehingga guru, orang tua dan layanan kependidikan lain jangan sampai tertipu dengan nilai siswa, kalaupun itu sudah dimaklumi maka sebaiknya kita mulai fokuskan anak-anak kita tidak mengejar nilai namun lebih pada pembenahan budi pekerti dan kemampuan mereka menguasai teknologi dan mengetahu cara menyelesaikan masalah dengan baik dan benar. Salam perubahan.

Posting Komentar untuk "Jangan Tertipu oleh Nilai Raport | Wali Kelas Harus Katakan Hal ini Saat Bagi Raport, Ini Maksudnya Apa?"